PURBALINGGA – Tingginya biaya operasional beberapa alat untuk pengolahan padi  milik Puspahastama Perusahaan Daerah (Perusda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga untuk sementara waktu tidak digunakan. Beberapa alat pengolahan tersebut yang merupakan bantuan dari Gubernur Jawa Tengah antara lain mesing pengering padi dan PRC.

Untuk alat pengering padi yang merupakan bantuan dari gubernur diberikan pada tahun 2004 dan mesin PRC bantuan gubernur tahun 2005 sementara waktu tidak digunakan.

 “Itu, alat pertanian yang mangkrak antara lain, satu alat pengering padi dari Bantuan Gubernur tahun 2004, satu alat pengering padi dari Bantuan Gubernur tahun 2005 dan satu PRC dari Bantuan Gubernur tahun 2005,”jelas Penjabat Direktur Puspahastama Sukendro saat mendampingi Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi di ruang kantor Puspahastama Kamis (15/9).

Menurutnya, yang menjadi alasan tidak dipakainya alat-alat tersebut dikarenakna biaya operasional alat-alat tersebut sangat tinggi, sehingga sampai saat ini tidak digunakan untuk sementara waktu.

“Alat pertanian berupa pengering padi dan PRC, saat ini mangkrak akibat biaya operasional yang terlalu tinggi,”tuturnya.

Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat mengunjungi perusda tersebut juga mendapati beberapa mesin yang tidak terpakai nampak tidak terawat. Selain itu, pihaknya menyayangkan kepemilikan alat tersebut belum tercatat di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Purbalingga.

“Ini sangat disyayangkan, karena status kepemilikan alat tersebut juga tidak tercatat di Bappeda maupun PD Pusphastama. Saya berharap, nantinya alat tersebut memiliki status kepemilikan yang jelas,”pintanya. (Sukiman)