PURBALINGGA  –  Program religius gerakan subuh berjamaah di setiap desa yang digagas bupati dan wakil bupati Purbalingga menjadi paradigma baru sinergi antara umaro (pemimpin), ulama, dan masyarakat dalam meginformasikan program pembangunan yang menjadi visi misinya. Paradigma baru tersebut adalah, bahwa pemimpin merasa perlu bertemu dan menyapa rakyat yang dipimpinnya tidak hanya saat jam kerja atau saat-saat tertentu. Namun pemimpin juga butuh bertemu dengan masyarakat pada setiap waktu.

“Paradigma baru saat ini, adalah, pemimpin juga perlu bertemu dengan masyarakat setiap waktu,”tutur Bupati Purbalingga Tasdi saat menyampaikan sambutan Subuh Berjamaah di Masjid Al-Itihad Desa Pepedan Kecamatan Karangmoncol Jumat (29/4) yang diikuti Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayunung Partiwi, pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Purbalingga, pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se-Kabupaten Purbalingga bersama masyarakat.

Selain membangun paradigma baru, sambung bupati, dengan subuh berjamaah, gerakan yang diharapkan diikuti semua pejabat mulai dari tingkat kabupaten hingga desa, juga untuk menyemarakan/memakmurkan masjid  waktu pagi juga menghirup udara segar yang belum terkontaminasi polusi.

“Untuk itu, para pejabat, camat hingga kepala desa (kades) agar ikut menggerakan subuh berjamaah. Selain kondisi jamaah yang cenderung menurun saat subuh, dengan gerakan tersebut juga menjadi sehat dan terbiasa menghirup udara pagi yang belum terkontaminasi oleh polusi. Dengan menghirup uadara segar dipagi hari, akan menjadi budaya sehat, tubuh juga akan menjadi kuat dan tentunya akan membuat awet muda,”jelas bupati.

Bupati menambahkan, ada tiga tujuan gerakan subuh berjmaah, salah satunya adalah untuk meningkatkan, ketaqwaan dan keimanan masyarakat, yang sebelumnya tidak rajin beribadah, akan terjadi peningkatan. Tujuan berikutnya adalah untuk meningkatkan kebersamaan masyarakat dan meningkatkan hubungan antar manusia dengan manusia lainnya atau Habluminnas dan hubungan manusia dengan Tuhannya Habluminnalloh serta meningkatkan Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Basariyah juga mendekatkan ulama dan umarro. Tujuan yang terakhir adalah untuk membangun budaya/kultur baik dari gerakan subuh berjamaah. Karena biasanya, orang yang rajin beribadah/sholat, disiplin dalam segala hal, sehingga dengan kedisiplinan, akan menjadi pelopor displin dalam bekerja. Dengan bangun pagi, memulai aktifitas juga akan lebih awal, sehingga kedisiplinan akan terbangun,ujar bupati. (Sukiman)