PURBALINGGA – Bersamaan dengan prosesi penyerahan piala Sudirman Cup, TNI juga mengadakan shalawat kebangsaan sekaligus pagelaran wayang golek. Pagelaran ini bertempat di halaman Monumen Tempat Lahir (MTL) Jenderal Sudirman di desa Bantarbarang Kecamatan Rembang, Rabu malam (20/1).
Pagelaran Wayang golek oleh Ki Dalang Entus Susmono yang lebih dikenal dengan wayang santrinya, menyedot perhatian seluruh masyarakat Purbalingga. Ribuan orang dari berbagai lapisan masyarakat berdatangan memenuhi halaman. Karena berjubelnya penonton membuat Ki Entus mempersilahkan anak-anak untuk ikut naik panggung. Lakon wayang santri Lupit lan sentheng.
Menurut Komandan Diklat AD, Letjen Agus Sutono sebenarnya acara akan diadakan secara sederhana, namun karena partisipasi masyarakat serta pemerintah daerah Purbalingga sehingga acara penyerahan Piala Sudirman Cup menjadi meriah.
Agus juga mengatakan masyarakat harus bangga karena terhadap Jenderal Sudirman yang telah lahir di Kecamatan Rembang. “Karena perjuangan beliau kita bisa hadir disini bertemu dengan Habib Lutfi dan Ki Entus untuk menghibur sekaligus membangkitkan semangat nasionalisme,” ujar Agus saat memberikan sambutannya.
Pada saat shalawat kebangsaan Habib Lutfi mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar didalam menyayikan lagu Indonesia Raya bukan hanya di lidah saja namun diikrakkan kedalam hati. Ketika mengucapakan tanah air Indonesia, dimanapun kita berada harus tetap cinta dan membawa nama Indonesia.
“Bukan hanya lagu namun ada ikrar bahwa Indonesia merupakan tanah air kita,” kata Lutfi.
Lutfi juga mengingatkan kewajiban untuk menjaga bhineka tunggal ika, saling menghormati berbedaan antar suku bangsa mutlak diperlukan agar Indonesia tetap bersatu. Diakhir shalawat Lutfi menegaskan jangan mau bangsa ini dipertaruhkan dan dihancurkan oleh orang-orang yang tak bertangungjawab.
“Wahai bangsaku yang kubanggakan, maukah bangsamu dihancurkan?’’ kata Lutfi kepada pengunjung yang hadir.
Dan pengunjung yang hadir dengan kompaknya mengatakan ‘’Tidak…..” (Sapto Suhardiyo)