PURBALINGGA_ Bank Jateng Cabang Purbalingga menyerahkan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Bantuan alat komunikasi berupa handphone (HP) diserahkan langsung oleh pimpinan Bank Jateng Cabang Purbalingga Sumardi Aji Prabowo kepada Sekda Wahyu Kontardi, SH., didampingi Pjs Bupati Sarwa Pramana SH MSi di pringgitan Pendopo Dipokusumo, Rabu (02/12).
Pimpinan Bank Jateng Purbalingga Aji Prabowo mengatakan, sebenarnya rencana penyerahan HP sejumlah 65 buah ini dilakukan pada hari Selasa (01/12), namun karena ada kendala teknis sehingga baru dapat diserahkan hari Rabu. Pembelian HP sempat terkendala karena jumlah dan jenisnya harus sama. Samsung menyanggupi dalam waktu satu hari menyediakan HP sesuai permintaan (spek) sejumlah 65 unit.
“Dalam tas Samsung ini ada kuitansi masing-masing. Ketika ada kendala dengan HP ini dapat komplain masing-masing.” jelas Aji Prabowo.
Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana mengungkapkan, mimpinya terwujud atas dukungan Bank Jateng. Mimpi berupa mengangkat Kabupaten Purbalingga melalui media sosial. Pasalnya sektor pertanian dan obyek wisata di Purbalingga sangat potensial untuk dikembangkan. Namun tidak terpublikasikan oleh OPD yang membidangi. Media sosial OPD diminta untuk memposting secara aktif sesuai tupoksi. Melalui HP untuk masing-masing OPD ini diharapkan mempercepat pelayanan, dan mampu mempromosikan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Purbalingga. Ketika sudah terpromosikan, akan berimbas pada peningkatan PAD.
“Sore ini mimpi saya terwujud atas dukungan Bank Jateng. Mimpi saya sederhana, karena pertanian dan obyek wisata di Purbalingga luar biasa, tetapi tidak di-ekplor secara besar-besaran oleh OPD yang membidangi. Dengan HP yang dipegang OPD akan mempercepat pelayanan dan terekplor potensi Purbalingga.” ungkap Sarwa.
Harapannya setelah mendapatkan HP, masing-masing OPD menyadari keberadaan HP merupakan fasilitas negara yang harus dimanfaatkan untuk memposting tupoksi sesuai kewenangan OPD. Sehingga produk-produk UMKM dapat meningkat sisi pemasarannya.
Pelayanan masyarakat juga harus menjadi prioritas, meskipun melalui media sosial. Diakui, Kabupaten Purbalingga sudah ada aplikasi “matur bupati”. Namun demikian aplikasi ini tidak merespon secara 24 jam keluhan masyarakat.
Langkah selanjutnya setelah medsos OPD aktif dan responsif, adalah penerapan “paperless” dan TNDE (Tata Naskah Dinas Eelektronik). “Kalo ini bisa dilakukan bisa lebih baik lagi. sehingga tidak ada penumpukkan berkas di meja pimpinan. Karena ke depan harus dirintis lagi untuk menyediakan server yang cukup untuk dapat membuat TNDE dan paperless.” jelasnya. (umg_humpro)