PURBALINGGA – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Purbalingga menginjak usia yang ke 17. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan dalam rangkaian hari ulang tahun DWP yang ke 17 diantaranya pada 4 Oktober 2016 talkshow bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga yang  membahas masalah masih tingginya angka kematian ibu hamil dan melahirkan di Purbalingga. Kemudian 19 November 2016 menyelenggarakan lomba membuat bunga dari barang bekas, 25 November 2016 ikut berpartisipasi pada kegiatan donor darah di Graha Srikandi dan juga kegiatan anjangsana bagi anggota, mantan anggota dan juga masyarakat serta menyerahkan tali asih bagi yang terkena musibah dan juga kegiatan-kegiatan lainnya.

Sebagai puncak acara digelar resepsi HUT DWP di Pendapa Dipokusumo sekaligus memberikan santunan pendidikan bagi anak usia SD sebanyak 30 anak berupa alat sekolah dan sejumlah uang bagi masing-masing anak dan juga pemberian hadiah bagi para pemenang lomba yang diadakan dalam rangka HUT DWP. Hal itu dikatakan Ketua DWP Kabupaten Purbalingga Irma SY. Wahyu Kontardi, saat membacakan laporan penyelenggaraan kegiatan resepsi di Pendapa Dipokusumo Rabu siang (07/12).

Bupati Purbalingga Tasdi, dalam sambutannya meminta kepada seluruh anggota DWP Kabupaten Purbalingga untuk mengerti dan memahami visi misi program kerja Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Purbalingga yang tercantum dalam RPJMD 2016-2021.

“Ada 7 misi yang harus dipahami betul oleh anggota DWP, dan selalu mendukung suaminya untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional, yaitu punya knowledge, skill dan attitude yang bagus,” kata Bupati Tasdi.

Anggota DWP, lanjut Bupati Tasdi, juga diharapkan untuk ikut serta berkontribusi mewujudkan tujuan pembangunan Kabupaten Purbalingga dalam misi selanjutnya yaitu mendorong masyarakat Purbalingga menjadi masyarakat religius dan berwawasan kebangsaan. Kemudian membangun sumber daya manusia Purbalingga melalui peningkatan derajat pendidikan dan kesehatan, dan juga membangun ekonomi kerakyatan diantaranya adalah mengembangkan produk asli Purbalingga.

“Karena produk Purbalingga kalau bukan kita yang mengembangkan terus mau siapa lagi?,” kata Bupati Tasdi.

Bupati Tasdi juga menambahkan, sistematika pembangunan Purbalingga harus disengkuyung semua pihak karena Pemerintahan akan berjalan apabila mesin penggeraknya yaitu ASN saling bahu membahu sesuai kompetensinya masing-masing secara maksimal dan sebagai anggota DWP wajib memotivasi para suami untuk terus bersemangat dalam melaksanakan tugasnya.

“Saya mohon maaf kepada ibu-ibu anggota DWP, karena kemarin para suami harus bekerja ekstra keras demi mengejar target Pembangunan di tahun 2016 ini. Nantinya tahun 2017, harus lebih sabar, karena percepatan pembangunan akan lebih terasa. Selagi ada kesempatan, mari kita berbuat untuk kemajuan Purballingga,” kata Bupati Tasdi. (taufiq.h)