PURBALINGGA – Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi merasa kecewa, karena kedispilinan Aparatur Sipil Negara (ASN) di salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yakni Dinas SosialTenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Purbalingga mulai menurun.
Sejak dirinya dilantik menjadi Wabup mendampingi Bupati Purbalingga Tasdi diawal kepemimpiannya yang menjadi misi dari ketujuh misinya salah satunya adalah menyelengarakan pemerintahan yang profesional, efektif, efisien bersih dan demokratis sehingga dapat memberikan pelayan prima kepada masyarakat. Oleh karena itu, apel pagi merupakan bagian kewajiban yang diamanahkan kepada seluruh ASN, sehingga saat dirinya melakukan apel pagi di Dinsosnakertarns yang kehadirannya baru mencapai 70 persen akan dijadikan catatan pihaknya.
“Saya belum dapat mengapresiasi, karena karena berdasarkan laporan peserta apel masih 60-70 persen, jadi belum pernah apel pagi di Dinsosnakertrans yang mencapai 90 persen dan ini akan menjadi catatan kami,”tuturnya.
Menurut Wabup, pihaknya bersama Bupati Purbalingga mempunyai tujuh misi dan salah satu misinya yang pertama adalah menyelengarakan pemerintahan yang profesional, efektif, efisien bersih dan demokratis, sehingga dengan hal tersebut dapat memberikan pelayan prima kepada masyarakat. Namun berdasarkan laporan di OPD tersebut masih ada masih ada beberapa orang yang terlambat tanpa keterangan. Walaupun pihaknya bersama bupati pada beberapa bulan terakhir tidak melakukan sidak ke OPD-OPD, akan tetapi pihaknya merasa bahwasanya semua ASN sudah paham apa yang menjadi visi misi dan kebijakannya, sehingga dengan masih adanya ASN yang tidak disiplin cukup menyedihkan dan mengecewakan.
“Di awal kami sudah sampaikan bahwa berkaitan dengan peningkatan kedisiplinan ASN adalah hal yang utama, karena apapun dalam menjalankan pemerintahan yang profesional adalalah disyaratkan yang pertama, selain peningkatan kinerja adalah peningkatan kedisplinan. Ini saya cukup sedih karena di awal-awal bulan kami ini selalu memberikan pemahaman. Karena kami memiliki lima agenda yang pertama agenda intelektual bagiamana memberikan visi misi Bupati kepada teman-teman ASN di Kabupaten Purbalingga, akan tetapi apa yang menjadi visi kami mungkin belum dilaksakan dengan baik oleh karena itu pada hari ini saya cukup merasa kecewa,”ujarnya.
Wabup mengakui, bahwa tugas apel pagi yang diperintahkan oleh Bupati kepadanya di Dinsosnakertrans terkait dengan adanya laporan ketidakdisiplinnya para ASN di OPD terebut.
“Dan jujur saja karena pada hari ini saya ditugasi oleh Bupati untuk melaksanakn apel di Dinsosnaketrtans karena memang ada beberapa laporan yang berkaitan dengan ketidak disiplinan para ASN di Disnosnakertran berkaitan apel. Dan hari ini saya membuktikan banyak teman-teman yang tidak hadir apel pagi, padahal ini merupakan kewajiban hal yang perlu dilaksanakan. Dan saya mohon tolong kepada Sekretaris Dinas (Sekdin), setelah saya mengamati dan mengevaluasi pelaksanaan apel pagi bahwa harus ada laporan dari masing-masing bagian,”pintanya.
Wabup mencontohkan bahwa pelaksanaan apel pagi Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Purbalingga selain ada kejelasan pelaporan berupa ketidakhadiran ASN dari masing-masing bagian, sampai hari ini apel pagi di Setda Purbalinggaa selama tujuh bulan terakhir cukup konsisten dan ketidak hadiran ASN selalu ada keterangan yang jelas karena, ijin, dinas luar dan sakit, sehingga harapannya dapat dijadikan contoh oleh masing-masing OPD. Pelaksanaan apel pagi harus maksimal, karena kinerja ASN disorot masyarkat luas, sehingga kalau tidak bisa memberikan contoh yang baik banyak menjadi sorotan dan tanggapan masyarakat. Wabup meminta agar temuan tersebut untuk dievaluasi dan dilakukan pemanggilan terhadap ASN yang melanggar displin, agar kedepan kehadirannya dapat mencapai 100 persen.
Sekretaris Dinsosnakertrans Kabupaten Purbalingga Kusmanto mengungkapkan bahwa pelaksanaan apel pagi yang dilaksanakan rutin setiap pagi, kondisinya tidak seperti awal Bupati dan Wabup aktif mengadakan sidak ke OPD-OPD dengan tingkat kehadirannya tinggi. Namun diakhir-akhir ini, mengalami penurunan dan pihaknya terus menerus mengingatkan agar ASN mentaati kedisiplinan. (Sukiman)