PURBALINGGA – Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Grobogan melakukan studi banding tentang pembangunan pariwisata dan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) ke Purbalingga. Rombongan yang dipimpin Staf ahli Bidang Kemasyarakatan & Sumberdaya Manusia Drs Padmo, MH, diterima Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga Drs Subeno, SE, M.Si dan Kabid Pariwisata Ir Prayitno, M.Si di aula kantor setempat, Selasa (27/9).
Selain Padmo yang juga Plh Kepala Dinporabudpar Grobogan, rombongan juga diikuti staf ahli bidang pemerintahan Drs Bambang Panji AB, Kabid Pariwisata Drs Ngadiono, unsur Bagian Hukum Setda, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan sejumlah staf lainnya.
Subeno mengatakan, Pemkab Purbalingga terus mendorong pembangunan pariwisata, baik yang dikelola pemkab sendiri, dikelola swasta, dan dikelola desa berupa desa wisata. Sektor pariwisata telah terbukti mampu menggerakan perekonomian daerah dan juga ekonomi kemasyarakatan.
“Seiring dengan pembenahan berbagai destinasi wisata, dan penambahan wahana di beberapa daya tarik wisata, serta pengembangan desa-desa wisata, kunjungan wisata ke Purbalingga terus mengalami trend kenaikan. Pada tahun 2014 kunjungan wisatawan hanya sekitar 1,3 juta , sementara pada tahun 2015 mampu mencapai 1,8 juta wisatawan. Tahun 2016 ini, kami mentargetkan paling tidak ada 2 juta kunjungan wisatawan ke Purbalingga,” kata Subeno.
Subeno juga mengatakan, sejumlah daya tarik wisata yang saat ini dikelola oleh Dinbudparpora, direncanakan pada tahun 2017 akan dikelola oleh sebuah perumda (perusahaan umum daerah) Purbawisatatama. Perumda ini merupakan holding pariwisata dan akan membawa beberapa unit usaha, seperti waterpark, sanggaluripark, usaman Janatin citipark, Goa Lawa, campingground dan arena outbond Munjuluhur, pendakian gunung Slamet dan Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman. “Diharapkan dengan pendirian holding ini akan meningkatkan omset perusahaan dan pendapatan ke daerah serta peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Subeno.
Sementara itu, Padmo mengatakan, pihaknya memilih Kabupaten Purbalingga untuk tujuan studi komparasi karena dinilai pengembangan pariwisatanya begitu pesat. Pemkab Purbalingga sangat intens dan komitmen untuk terus memacu sektor pariwisata. Pembenahan dan perijinan usaha pariwisata juga sudah dilakukan.
“Purbalingga sudah memiliki Perda rencana pembangunan kepariwisataan untuk 10 tahun mendatang, juga memiliki Perda Tanda Daftar Usaha Pariwisata, makanya kami memilih untuk belajar ke Purbalingga. Beberapa referensi yang disampaikan kepada kami memilih untuk datang ke Purbalingga. Dan kami juga sudah mencoba menikmati cottage dan waterpark Owabong,” ujarnya. (y)