PURBALINGGA – Meningkatnya produksi atau suplus komoditas padi atau beras tak lepas dari kerja keras semua pemangku kepentingan, termasuk para petani, kelompok tani (klomtan) para penyuluh serta dinas terkait dan peran dari pemerintah daerah.
Di Kabupaten Purbalingga yang pada tahun 2014 sempat mengalami penurunan surplus beras yaitu kurang lebih 23 ribu ton, namun pada tahun 2015 meningkat menjadi 63 ribu ton.
“Walaupun surplus beras di Purbalingga sempat turun pada tahun 2014 hanya 23 ribu ton, namun pada 2015 alhamdulillah Purbalingga kembali mengalami surplus padi pada 2015 yaitu meningkat mencapai 63 ribu ton beras,”jelas Bupati Purbalingga saat acara Temu Lapang Petani Dalam Rangka Percepatan Luas Tanam Padi Kabupaten Purbalingga di Desa Gemuruh Kecamatan Padamara Selasa (27/9)
Hal tersebut, sambung Bupati, tentunya menjadi prestasi serta kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, dinas terkait, unsur TNI dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0702 Purbalingga,Komando Rayon Militer (Koramil) yang terpenting adalah pihak Badan Penyuluh Pertanian (BPK) beserta penyuluhnya juga semua petani.
“Tentunya ini menjadi prestasi serta kerjasama yang baik antara pemda, dinas dari Kodim, para Danramil serta yang terpenting adalah pihak BPK beserta penyuluhnnya juga semua petani yang sudah saeyeg saeko proyo bagaimana mewujudkan harapan agar Indonesia, agar Jawa Tengah, agar Purbalingga masalah pangannya tidak kekurangan. Alhamdulilah sampai hari ini kondisinya masih surplus,”tuturnya.
Oleh karenanya sambung Bupati, pihaknya bersama Wakil Bupati Purbalingga menyampaikan terimaksih atas kerja keras kepada semua pihak yang telah mewujudkan sampai hari ini di Purbalingga ketahanan pangannya masih kuat dan masih clear. Dan ketahanan pangan tersebut agar dipertahankan serta ditingkatkan diwaktu mendatang. Pihaknya juga berkoitmen bagaimana kedepean dan tahun yang akan datang agar upaya-upaya untuk membangun ketahanan pangan tetap berjalan dan meningkat. Oleh karena itu dalam hal tersebut menjadi program prioritas Bupati dan Wabup, karena Purbalingga merupakan bagian dari Jawa sehingga hanya bisa melakukan intesifikasi dan tidak dapat melakukan ekstensifikasi karena keterbatasan lahan. Sedangkan untuk melakukan intensifikasi pihaknya akan melakukan bagaimana mengoptimalkan lahan yang sudah ada, dengan berupaay meningkatkan frekuensi tanam serta meningkatkan hasil panen agar semakin meningkat.
Kepala Badan Pelaksana Penyuluh Dan Ketahanan Pangan (BPPKP) Kabupaten Purbalingga Lily Purwati menjelaskan, bahwa sampai dengan bulan Agustus 2016 realisasi luas tanam seluas 40.054 hektar atau 90, 52 persen. Realisasi panen seluas 27.665 hektar atau 67 persen dan realisasi produktivitas 54,54 kwintal per hektar atau 88, 2 persen serta realisasi produksi sebesar 150.887 ton gabah kering kering giling (GKG) atau 59,8 persen.
“Sedangkan sasaran luas tanam sebanyak 44.246 hektar dengan sasaran luas panen 40.777 hektar serta produktivitas 61,85 kwintal per hektar serta produksi 252.192 ton GKG,”jelasnya. (Sukiman)