PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Tasdi mentargetkan Bulog dapat menyerap 50 persen gabah hasil panen petani. Sejak bergulirnya program Sergap (Serap Gabah Petani), hingga kini Bulog baru bisa menyerap 32 persen gabah petani.
“Saya kesini (Bulog-red) untuk mengecek kesiapan penyaluran beras raskin. Termasuk mendorong adanya peningkatan penyerapan beras lokal Purbalingga. Saya target Bulog harus bisa menyerap 50 persen hasil panen petani,” kata Bupati Tasdi usai meninjau gudang Bulog di Kelurahan Karangsentul, Purbalingga, Rabu siang (11/6).
Terkait rencana penyaluran beras Raskin bulan Mei yang akan dimulai Senin lusa (13/6), Bupati mendapati persediaan beras medium yang ada di gudang Bulog belum sama kualitasnya. Ada beras yang berwarna terang, ada yang gelap. Pada kantong yang lain juga terdapat beras medium yang masih terasa lembab saat dipegang.
“Bulan ini beras yang akan kita salurkan adalah beras medium sesuai inpres yang berlaku secara nasional. Meski demikian kualitas berasnya harus kualitas medium yang sebenarnya. Harus standar dari warna dan baunya. Jangan ada yang medium bagus dan ada yang kurang bagus,” katanya didampingi Pj Sekda Susilo Utomo, Kepala BP2KP Lily Purwati, Kepala Gudang Bulog Purbalingga Pujo Priyono dan Ketua Asosiasi Perberasan Banyumas Mustangin.
Menurut Ketua APB Mustangin, perbedaan kualitas beras medium yang diserap Bulog terkait dengan hasil produksi petani yang berbeda-beda kualitasnya. Sementara, penyerapan beras petani yang baru mencapai 32 persen, karena terkendala proses pengeringan dan penggilingan yang tak bisa serentak dengan jumlah produksi banyak.
Dia menuturkan, di Purbalingga belum ada penggilingan padi yang mampu memproduksi 25 ton sehari. Untuk penggilingan padi yang berskala besar hanya mampu memproduksi 10 ton/hari. Sedangkan di Purbalingga paling banyak penggilingan padi skala kecil yang hasil gilingannya hanya 2 – 3 ton sehari.
Sementara, Kepala Gudang Bulog Purbalingga Pujo Priyono menuturkan penyerapan beras petani melalui program Sergap akan terus dioptimalkan. Sejak bergulirnya Sergap April lalu, menurutnya, dalam sehari Bulog mampu menyerap beras petani antara 100 hingga 180 ton.
“Kita akan dorong 7 mitra dan satker yang ada untuk terus mengoptimalkan penyerapan beras petani,” katanya.
Pihaknya siap merealisasikan target Bupati untuk menyerap hasil panen petani hingga 50 persen. Pada bulan Mei ini Bulog masih akan terus melakukan penyerapan bahkan hingga selesai panen sekalipun. “Kalau petani masih memiliki stok dan akan dijual, kami siap membelinya,” tandasnya.
Di akhir kunjungannya, Bupati Tasdi menyampaikan keinginannya bersurat kepada Presiden RI agar alokasi beras untuk masyarakat miskin ditetapkan menggunakan beras kualitas premium. Beras ini pernah digunakan untuk jatah raskin beberapa waktu lalu. Namun pada penyaluran Mei ini, kembali menggunakan kualitas medium sesuai inpres yang mengatur pelaksanaan penyaluran raskin secara nasional. (Hardiyanto)