PURBALINGGA  – Tidak kalah dengan visi misi pemerintah kabupaten (Pemkab) Purbalingga dalam mendukung membangun masyarakat yang berakhlakul kharimah. Kecamatan Kejobong juga tidak ketinggalan telah melaksanakan kegiatan  istighosah rutin.

Bahkan tidak hanya di lingkungan kecamatan saja kegiatan membangun mental spiritual dan meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kepada yang maha kuasa, namun setiap bulan, pemerintah kecamatan juga berkeliling istighosah ke desa-desa.

“Istighosah yang dilaksanakan setiap malam Rabu Manis bsudah berjalan sembilan tahun,  hal ini dilakukan selain untuk mendukung visi misi bupati agar masyarakat Purbalingga yang berakhlakul karimah dapat terwujud, juga untuk mendorong masyarakat diwilayah yang religious,”kata Camat Kejobong Suwardi pada acara Istighosah rutin di Pendapa Kecamatan Kejobong yang dihadiri Bupati Purbalingga Tasdi, Inspektur Inspektorat Kabupaten Purbalingga Wahyu Kontardi, Kepala Bagian Organisasi dan kepegawaian Setda dan Kepala Bagian Humas Setda Purbalingga Rusmo Purnomo serta pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam) Kecamatan kejobong, kepala desa (Kades) tokoh agama se-Kecamatan Kejobong Selasa malam (5/4).

Dalam sambutannya, Bupati Purbalingga Tasdi mengatakan, mengapresiasi kegiatan masyarakat, khususnya bidang keagamaan. Selain itu, bupati mengingatkan, bahwa sebagai makhluk Allah SWT, semestinya manusia harus mengingat adanya Tuhan tidak hanya diwaktu susah atau saat mendapat musibah.

“ Akan tetapi, kita harus selalu mengingat Allah setiap waktu dan sepanjang hidup,dengan selalu mengingat-Nya, minimal spiritual keagmaan kita akan meningkat,”tuturnya.

Selain itu, sambung bupati, kegiatan keagamaan yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah kecamatan Kejobong perlu dipertahankan, karena selaras dengan visi misi pemerintah daerah dalam yang salah satunya membangun masyarakat Purbalingga yang berakhlakul mkharimah.

“Untuk itu, kami  tetap komitmen meningkatkan kegiatan religious di Purbalingga, salah satunya melalui kegiatan istigosah dan saya apresiasi, karena di wilayah sudah dilaksanakan rutin setiap tahun,”jelasnya.

Kegiatan ini diprakarsai oleh bupati terdahulu, kata bupati, sampai saat ini tetap dilaksanakan seperti istigosah setiap jumat malam Sabtu Manis di Pendapa Dipokusumo. kegiaatan yang dilakukan tersebut tidak hanya istigosah saja, namun pada paginy,a ada khotmil Qur’an, juga ada pelatihan qori dan pada malamnya istigosah bersama masyarajkat bersama pejabat.

Selain komitmen, tandas bupati, untuk meningkatkan kegiatan keagamaan di Purbalingga pihaknya akan terus mendorong peningkatan kegaiatn tersebut, salah komitmen membangun gedung Purbalingga Islamic Center atau pusat kegiatan Agama Islam dan saat sedang dilakukan DEDnya. Kegaiatan lainnya adalah  gerakan subuh bersama masyarakat akan dilaksanakan sebulan sekali di setiap kecamatan serta dilanjutkan dengan memugar rumah miskin atau pemugaran rumah tidak layak huni (RTLH).

Dalam program tersebut, disediakan dana Rp10 juta, untuk merehab rumah miskin di Purbalingga yang jumlahnya 1700 rumah. Untuk merehab RTLH sebanayk itu, pemkab menganggarkan 17 miliarrupiah. Di Purbalingga saat ini masih ada kurang lebih  27.000 RTLH, mereka masih hidup dalam serba kekurangan, seperti tidak kamar mandi dan jamban keluarga. Disampin itu, di Purbalingga ada 301 kepala keluaraga (KK), akan te tapi yang punya rumah sebanyak 241 KK dan sebanyak 12 persen atau 27 ribu  rumahnya tidak layak huni,tandas bupati. (Sukiman)