PURBALINGGA, 3 Buah jembatan telah diresmikan pemakaiannya oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ketiga jembatan itu adalah jembatan Gatot Subroto penghubung Kecamatan Karangmocol-Kertanegara, jembatan Bantarbarang-Sumingkir di Kecamatan Rembang dan Jembatan Kaligintung di Kecamatan Rembang.
Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti pembangunan ketiga jembatan serta pemotongan pita oleh Gubernur. Tempat peresmian secara sombolis dilakukan di Jembatan Gatot Subroto, Desa Karangtengah, Kecamatan Kertanegara, Selasa (1/12). Sedangkan untuk kedua jembatan dilakukan kunjungan untuk pengecekan kondisi jembatan.
Penjabat Bupati Purbalingga, Budi Wibowo mengatakan pembangunan ketiga jembatan memakan biaya sebesar Rp 25,286 miliar. Dengan waktu pelaksanana selama 210 hari kerja yang dimulai dari tanggal 6 Mei sampai dengan 1 Desember 2015.
“Biaya pembangunan jembatan Gatot Subroto sebesar Rp 10,9 miliar yang bersumber dari APBD murni tahun 2015,”kata Budi
Budi menambahkan jembatan Bantarbarang-Sumingkir memakan biaya sebesar Rp 10,905 miliar dan jembatan Kaligintung sebesar Rp 3,481 miliar. Asal sumber pembiayaan kedua jembatan berasal dari dana bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2015.
Dari data Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga, jembatan Gatot Subroto mempunyai panjang 85,80 meter degan lebar 6 meter. Dengan konstruksi abutment sebanyak 2 buah, pilar 2 buah, girder berjumlah 15 buah dengan rincian 3 bentang, dimana tiap-tiap bentang berjumlah 5 buah masing-masing 28,6 meter dan plat lantai beton.
Jembatan Bantarbarang-Sumingkir mempunyai panjang 65,08 meter, lebar 6 meter. Konstruksi abutment dan pilar beton, gelagar baja dengan bentang @ 16 meter. Jembatan Kaligintung mempunyai panjang jembatan 43,32 meter, lebar jembatan 6 meter. Konstruksi pondasi bore pile, abutment 2 buah, pilar 2 buah, girder IWF dengan masing-masing bentang 14,28 meter, 14,76 meter dan 14,28 meter dan plat beton.
Budi juga mengatakan kegiatan ke-PU-an tahun 2015 ada sebanyak 220 kegiatan dengan biaya sebesar Rp 192,133 miliar. Kegiatan tersebut digunakan untuk kegiatan irigasi, ciptakarya, bina marga serta kegiatan fisik lainnya.
“Sampai November realisasi fisik telah mencapai 84,7 persen sedangkan untuk realisasi keuangan sebesar 52.7 persen,” kata Budi.
Dengan telah selesainya pembangunan jembatan Budi berharap dapat mendorong roda perekonomian masyarakat. Selain itu juga anak-anak sekolah dan bapak ibu guru, sudah tidak lagi menyusuri sungai untuk datangke sekolahnya.
Sedangkan Ganjar Pranowo mengatakan dengan terbangunnya ketiga jembatan tersebut bisa memperlancar mobilitas masyarakat dari dan keluar kota. Ganjar juga menceritakan saat menjadi anggota DPRD untuk Dapil 7 yang meliputi wilayah Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen, mengusulkan pembangunan jembatan Bantarbarang dan jembatan Kaligintung tidak pernah berhasil.
“Mungkin dengan anak Purbalingga menjadi gubernur baru cita-cita saya terwujud yakni dengan selesainya pembangunan jembatan yang kita resmikan pada hari ini,” kata Ganjar.
Ganjar juga menambahkan program peningkatan infrastruktur jalan akan terus di tingkatkan, dari Rp. 750 miliar tahun 2014 menjadi Rp 2.1 triliun tahun 2015. Peningkatan struktur jalan ini diharapkan dapat menjadi membantu masyarakat untuk berusaha dan berkarya.
Terkait dengan permintaan Pj Bupati Purbalingga untuk penambahan bantuan keuangan tahun 2016, Ganjar berjanji akan membantu pemabangunan pasar Bobotasri sebesar Rp 25 miliar. Serta akan terus mengupayakan Lanud Wirasaba menjadi bandar udara komersial. Selain itu juga menghidupkan kembali jalur rel kereta api lama Purwokerto-Wonosobo.
Pada Kesempatan itu juga dilakukan pemberian sertifikat kepada 10 orang simbolis. Kasi Pengendalian dan Pemberdayaan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Purbalingga Ahmad Darmadi, mengatakan BPN Purbalingga dari pada tahun 2015 telah menyertifikatkan tanah dengan berbagai program. Program Prona sebanyak 4000 bidang di 32 desa.
“Program lintas sektoral petani 300 bidang di 7 Desa. Redistribusi tanah sebanyak 250 di 1 desa dan konsolidasi tanah sebanyak 258 bidang,”kata Ahmad
Ahmad menambahkan program BPN Purbalingga pada tahun 2016 akan terus ditingkatkan yakni dengan menambahkan program prona menjadi 4500 bidang, lintas sektoral petani menjadi 300 bidang dan untuk UMKM sebanyak 200 bidang. (Sapto Suhardiyo)