PURBALINGGA , Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga pada masa tanam 2014-2015 yakni Oktober sampai Maret menargetkan luas lahan padi sebesar 40.772 hektar. Dengan luas lahan tersebut ditargetkan mempunyai produktivitas rata-rata sebesar 6,2 ton /hektar gabah kering giling (GKG).
Kepala Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan (BP2KP), Lily Purwati mengatakan target tersebut guna mewujudkan keberhasilan program upaya khusus peningkatan produksi (Upsus) padi, jagung dan kedelai (Pajale). Program ini juga melibatkan demplot di 18 Balai Penyuluh Kecamatan (BPK) dan 95 unit demplot yang dikelola oleh penyuluh swadaya.
“Untuk Demplot penyuluh telah dianggarkan sebesar Rp 2,3 juta per unit,”ujar Lily pada saat temu lapangan petani di Purbalingga Kidul, Senin (14/9)
Pj. Bupati Purbalingga, Budi Wibowo sangat menyambut baik kegiatan temu lapangan petani, karena dengan pertemuan ini selain menambah jalinan silaturahmi juga menambah ilmu bagi para petani. Bupati berharap surplus beras pada tahun 2014 tetap harus dipertahankan, kalau bisa ditingkatkan.
“Mengingat tantangan kedepan semakin berat, maka petani harus bisa menerapkan sistem pertanian terpadu dengan diimbangi pemakaian alat pertanian modern,” ujar Budi
Bantuan para penyuluh dan pendampingan dari bintara Pembina masyarakat (Babinsa) dari TNI, menurut Budi sangat membantu peningkatan produktivitas pertanian. Selain itu juga pengembanagn inovasi teknologi pertanian sangat membantu bagi peningkatan produktivitas pertanian baik kualitas maupun kuatntitas.
“ Jika musim hujan tiba, para petani diharapkan untuk melakukan percepatan pengolahan tanah dan tanam sehingga dalam setahun bisa panen 3 kali, dan tidak ada lahan bero atau ditelantarkan,” pungkas Budi.
Selain target lahan untuk peningkatan hasil produksi pertanian, pemkab Purbalingga juga telah menganggarkan Rp 21 milyar guna pembangunan irigasi Bendung Slinga. Saluran ini diperkirakan dapat mengairi lahan sawah 6.700 hektar.
Pembangunan direncanakan mulai tahun 2016 dan selesai tahun 2017 dengan pembiaayaan multy years. Dimana total anggaran diperkirakan sebesar Rp 200 milyar yang akan ditangung oleh dana APBN sebesar 50 persen, APBD Propinsi 25 persen dan SPBD Kabupaten 25 persen . (Sapto Suhardiyo)