PURBALINGGA – Untuk mengantisipasi bencana kekeringan di musim kemarau, saat ini Pemerintah Kecamatan Kejobong sudah mengajukan permintaan air bersih ke pemerintah kabupaten (Pemkab). Dari 13 desa yang ada di Kecamatan Kejobong, warga masih menggunakan air dari Pamsimas dan Sipas, namun debitnya sudah mulai berkurang.
“Untuk itu, kami sudah mengirimkan surat ke bapak Bupati Purbalingga agar desa-desa di wilayah kami mendapatkan bantuan air bersih. Saat ini dalam beraktifitas warga desa masih menggunakan air dari program Pamsimas dan Sipas yang ada, namun debitnya sudah berkurang,”kata Camat Kejobong Suwardi, usai mendampingi Bupati Purbalingga pada acara Tarawih Keliling (Tarling) Pemkab Purbalingga Tim I di Masjid An Nur Desa Kejobong Kecamatan Kejobong Purbalingga, Kamis malam (2/7).
Menurut Suwardi, saat ini dusun-dusun yang tidak mempunyai fasilitas Pamsimas dan Sipas sudah mendesak untuk mendapatkan bantuan air bersih.
“Saat ini yang mulai kekurangan air bersih adalah dusun-dusun yang tidak mempunyai fasilitas air dari program pemerintah, seperti Pamsimas dan Sipas,”ujarnya
Selain warganya sudah mulai kekurangan air, untuk mengantisipasi bencana akibat kekeringan seperti kebakaran,Suwardi meminta, agar masyarakat saat beraktifitas di luar rumah harus memastikan rumah keadaan aman dan memastikan kompor atau tungku api sudah dimatikan, agar terhindar dari bahaya kebakaran.
“Saya menghimbau kepada semua warga masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Lebih-lebih dalam bulan ramadhan ini, saya mengharapkan saat melaksanakan sholat tarawih di masjid, pastikan rumah dalam keadaan aman serta kompor atau tungku sehabis aktifitas di dapur benar-benar dimatikan,”pintanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga Priyo Satmoko mengatakan, sesuai dengan data dampak kekeringan tahun 2014 di Purbalingga ada 26 desa yang tersebar di tujuh kecamatan rawan mengalami bencana kekurangan air.
“Data dampak bencana kekeringan di kabupaten Purbalingga pada tahun lalu sebanyak 26 desa di tujuh kecamatan. Yaitu Kecamatan Kejobong, Kaligondang, Pengadegan, Bobotsari, Karanganyar dan Karangreja serta Kecamatan Bojongsari. Sedangkan persiapan untuk mengantisipasi, kami bersama instansi terkait sudah melakukan rapat koordinasi,”jelasnya.
Menurut Priyo, saat ini baru desa Kutabawa dan Serang Kecamatan Karangreja yang mengajukan permintaan air bersih. Dan BPBD sudah menyiapkan armada tangki air bersih apabila ada permintaan.
“Saat ini baru dua desa yang mengajukan yaitu desa Serang dan Kutabawa. Sedangkan saat ini, untuk antisiapsi, kami sudah menyiapkan 977 tangki air bersih yang akan didistribusikan ke 26 desa di tujuh kecamatan. Untuk Kecamatan Kejobong ada sebelas desa mendapatkan 320 tangki air, Kaligondang delapan desa mendapatkan 356 tangki air. Selanjutnya Kecamatan Pengadegan satu desa mendapatkan empat tangki air, Bobotsari dua desa mendapatkan 55 tangki air, dan Karanganyar satu desa mendapatkan 41 tangki air serta Karangreja dua desa mendapatkan 189 tangki air terakhir Bojongsari 1 desa mendapatkan 12 tangki air,”pungkasnya.(Sukiman)