PURBALINGGA – Kabupaten Purbalingga harus mengakui minimnya kader atau bibit penghapal Qur’an, terutama di usia remaja. Tak heran jika dalam ajang Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ) baik yang terselenggara secara eksklusif maupun menjadi salah satu mata lomba sebuah rangkaian kompetisi, Purbalingga kesulitan ketika akan mengirimkan peserta.
“Terutama untuk ajang yang diikuti peserta dengan rentang usia 15-17 tahun dari sekolah-sekolah non madrasah. Karena umumnya anak-anak baru belajar menghapal itu di pondok pesantren dan biasanya masuk pondok pesantren setelah mereka SMP,” ujar Seksi Kurikulum Pendidikan Agama islam (PAIS) Kantor Kemenag Purbalingga, di sela-sela penyelenggaraan Pekan PAI di SMK Muhammadiyah, Selasa (2/6).
Sahrun mengatakan selama ini pengiriman peserta penghapal Qur’an usia remaja dari sekolah umum (non madrasah/ non ponpes), masih dikuasai SMPIT Istiqomah Sambas. Pada umumnya, para siswa-siswi SMPIT Sambas juga alumni MI Istiqomah Sambas yang telah belajar menghapal sejak masih di bangku kelas 1.
“Sulit sekali kita mengharapkan dari sekolah-sekolah umum lainnya karena biasanya sekolah-sekolah umum lebih mengutamakan akademis dibanding pendidikan agama, apalagi dalam hal menghapal Al Qur’an,” jelasnya.
Selain MHQ, Pekan PAI juga menyelenggarakan mata lomba lain seperti cerdas cermas PAI dan pidato untuk tingkat SD. Sedang untuk tingkat SMP tidak ada cerdas cermat PAI, namun ada MTQ, Hadroh dan Kaligrafi, selain MHQ dan pidato. Sedang untuk tingkat SMA/SMK, selain MTQ dan Pidato ada lomba Debat PAI dan Kreasi Busana Muslim/Muslimah.
Penyelenggaraan Pekan PAI kali ini mengambil sasaran siswa-siswi SD dan SMA/SMK. Sedang untuk level SMP telah dilaksanakan 14 Mei lalu. Total peserta Pekan PAI dari tingkat SD, SMP hingga SMA/SMK mencapai 759 siswa.
Seperti pada ajang Pentas PAI sebelumnya, baik tingkat SD, SMP maupun SMA/SMK, secara umum kejuaraan masih didominasi dari sekolah-sekolah Purbalingga bagian Utara seperti Karangmoncol, Rembang, Karanganyar, Kertanegara, Bobotsari dan Karangjambu, yang masyarakatnya memang dikenal relijius dan memiliki banyak pondok pesantren. Sementara SMPIT Istiqomah Sambas hampir memperoleh juara di semua mata lomba.
Untuk juara masing-masing lomba dari Kategori SD antara lain untuk Lomba Cerdas Cermat PAI dijuarai oleh perwakilan Kecamatan Karangmoncol. Untuk MHQ putra, juara 1 dimenangkan oleh Musafiq Aufa dari SDN Karanganyar 1, sedangkan di ajang yang sama untuk putri dimenangkan oleh Rizki Makhalul Ulum dari SDN Bukateja 5.
Sementara Lomba Pidato Putra dimenangkan Lutfi Arianto dari SD Karangtengah Kertangera dan Putri oleh Nadia Assyifa. Para juara 1 ini mewakili Purbalingga ke tingkat Propinsi Jawa tengah tanggal 15 – 17 Juni 2015 mendatang. Hingga berita ini diturunkan, perlombaan untuk tingkat SMA/ SMK belum usai sehingga masing-masing kejuaraan belum ditentukan. (Estining Pamungkas)