PURBALINGGA- Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Purbalingga 2016-2021 masih berpedoman dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2000-2025. Dengan berpedoman dengan RPJP diharapkan pembangunan di Kabupaten Purbalingga bisa berkelanjutan tiap tahapannya.

Bupati Purbalingga, Tasdi mengatakan bahwa RPJMD merupakan implementasi visi misi Bupati dan Wakil Bupati lima tahun kedepan. RPJMD juga mempunyai peranan yang sangat strategis bagi arah pembangunan di daerah.

“RPJMD harus dibuat karena mempunyai aspek filosofis, aspek yuridis, dan aspek sosiologis,” kata Tasdi saat membuka Musrenbang RPJMD 2016-2021 di Gedung Ardi Lawet, Rabu (13/7)

Selain itu RPJMD juga merupakan perwujudan aspirasi masyarakat oleh karena itu RPJMD harus pro terhadap rakyat, pro terhadap penanggulangan pengangguran dan pro terhadap investasi. Bupati, Wakil Bupati, Ketua Dewan beserta seluruh aparat pemerintah daerah hakekatnya adalah pelayanan masyarakat.

“Hal tersebut dikarenakan gaji yang kita terima merupakan hasil pajak yang dibayarkan oleh masyarakat,” kata Tasdi

Sedangkan Ketua DPRD, Tongat menyambut baik RPJMD yang yang sedang digodok tersebut. Forum Musrenbang menjadi wahana yang strategis, untuk melakukan penajaman, penyelarasan dan kesepakatan serta komitemen mengenai sasaran dan sinkronisasi arah RPJMD.

“Untuk itu DPRD telah mengadendakan pembahasan RPJMD insyaalah hari Jumat (15/7),” kata Tongat

Momentum pembahasan RPJMD tersebut menjadi tantangan bagi Bupati dan Wakil Bupati dikarenakan kemiskinan di Purbalingga menjadi nomor 1 di eks Karsidenan Banyumas dan nomor 5 di Propinsi Jawa Tengah. Selain itu Tongat juga mengkritisi masih banyaknya angka kematian ibu dan bayi di Purbalingga dan masih perlu dibenahinya berbagia infrastruktur seperti jalan dan irigasi.

“Capaian program prioritasyang terdapat di RPJMD diharapkan menjadi tolak ukur keberhasilan pemerintah daerah untuk lima tahun kedepan,” pungkas Tongat. (Sapto Suhardiyo)