Pelatihan Modul III

PURBALINGGA  – Sebanyak 48 pendidik dari delapan SMP/MTs di Kabupaten Purbalingga mengikuti pelatihan untuk merangsang dan memotivasi para siswa berpikir logis. Setelah pelatihan, mereka juga akan didampingi para fasilitator dari USAID Prioritas dalam penerapannya selama setahun.

“Pihak sekolah kami fasilitasi diskusi dan berbagi keberhasilan serta hambatan dalam mengimplementasikan pembelajaran kontekstual, pendekatan saintifik, lembar kerja yang mendorong siswa berpikir tingkat tinggi, penilaian autentik, literasi dalam pembelajaran, dan hasil karya siswa dalam pembelajaran,” kata Koordinator USAID Prioritas Kabupaten Purbalingga Da Laela di sela-sela hari terakhir kegiatan pelatihan di Owabong Cottage, Rabu (12/8).

Menurut Laela, pelatihan yang dilaksanakan sejak Senin (10/8) ini merupakan pelatihan ketiga sejak tahun 2012. Kali ini, fokus pembelajaran tentang bagaimana mendorong siswa untuk memproduksi hasil kerja berupa tulisan yang panjang dan terstruktur sesuai dengan tingkat kelas mereka. Selain itu, siswa juga akan diberi tugas/pertanyaan lanjutan yang lebih menantang/ menuntut siswa bepikir dan berbuat lebih lanjut bila mereka telah menyelesaikan tugas.

Laela menegaskan dalam pelatihan modul III ini, pihaknya melatih bagaimana konsep berfikir logis dan siswa akan terbiasa memecahkan masalah. Misalnya pada penerapan metode proyek dalam pembelajaran matematika dalam kehidupan.

“Contohnya, peserta merencanakan proyek pesta perpisahan di sekolah, di dalamnya mereka menerapkan berbagai konsep matematika dalam kehidupan. Cara ini melatih siswa berpikir logis dan terbiasa memecahkan masalah dalam pembelajaran yang dekat dengan kehidupannya,” ungkapnya.

Untuk dapat melakukan penilaian yang efektif, peserta juga dilatih melakukan penilaian autentik dan membuat dokumen portofolio yang baik sebagai kumpulan hasil belajar untuk memperlihatkan perkembangan hasil belajar siswa. Harapannya guru akan menjadi lebih komprehensif dalam menilai kemampuan belajar yang sudah dan belum dikuasai siswa.

Peserta pelatihan ini perwakilan dari 8 sekolah, dan masing-masing sekolah mewakilkan 5 guru mata pelajaran yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematikan, IPA dan IPS serta satu orang kepala sekolah